The Winter Soldier dibesut duo sineas Joe dan Anthony Russo
dengan mengambil jalan setapak yang ditinggalkan Christopher Nolan lewat
trilogi Batman "The Dark Knight". Di film Batman rasa Nolan
itu, yang menjadi referensi bukan film superhero sejenis, melainkan film
dengan adegan aksi yang intens macam Heat (1995). (Omong-omong, anehnya, jalan ini tidak diikuti oleh Superman-nya Zack Snyder, Man of Steel [2013]. Snyder malah mengambil jalan adegan aksi superhero The Avengers-nya Marvel ketimbang The Dark Knight-nya Christopher Nolan.) Syahdan, kita bertemu sang kaptennya negeri Amerika, Steve Rogers
(Chris Evans) yang murah senyum dan memikat, hidup di masa kini. Di The Winter Soldier, hanya disebut "after New York." Ini meninggalkan makna ambigu. Di satu sisi, bagi kita yang hapal
film-film keluaran Studio Marvel kalimat itu mengacu pada saat New York
porak poranda oleh serangan makhluk dari dunia lain di The Avengers.
Namun, di dunia nyata, New York juga menjadi target serangan teroris
pada 11 September 2001 atau dikenal sebagai peristiwa 9/11
(nine/eleven). Sejak peristiwa 9/11, dunia yang kita tinggali kini kerap
dibagi dalam dua periode, sebelum 9/11 dan pasca 9/11.
Nah, The Winter Soldier mengambil masa "after New
York" baik tersurat (sejalur dengan jagat film-film Marvel) maupun
tersirat (sejalur dengan dunia nyata pasca 9/11). Dunia yang kita
saksikan pasca 9/11 adalah kebobrokan institusi pemerintah AS yang
mempermainkan amanat rakyat. Kita ingat, AS menginviasi Irak dengan
dalih kebohongan, bilang ingin memusnahkan senjata pemusnah massal yang
nyata-nyata tak ada lagi senjata macam itu di Irak. Rakyat merasa
dibohongi dan kepercayaan mereka pada institusi negara pun jatuh ke
titik terendah. Hal ini yang diacu The Winter Soldier. Di jagat Marvel,
institusi macam begitu adalah S.H.I.E.L.D. (Strategic Homeland
Intervention, Enforcement, and Logistics Division) yang bisa secara
harfiah bermakna perisai, pelindung rakyat AS dari serangan makhluk
asing maupun penjahat berkekuatan super.
Di The Avengers kita melihat lembaga ini mengumpulkan para
superhero (Iron Man, Hulk, Thor, dan Captain America) untuk menangkis
serangan makhluk-makhluk jahat dari dunia lain. Sedang The Winter Soldier,
kita melihat lembaga super ini nyatanya sudah disusupi Hydra, komplotan
Nazi jahat (sudah Nazi, jahat lagi!) yang sudah diporak-porandakan di
film Captain Amerika pertama. Syahdan, di film ini kita bertemu Alexander Pierce (dimainkan Robert
Redford), pimpinan S.H.I.E.L.D yang ternyata adalah orang Hydra. Selepas
film pertama, cita-cita Hydra ternyata untuk menguasai dunia masih
hidup. Lewat S.H.I.E.L.D., Hydra punya rencana membunuhi orang-orang tak
bersalah yang di masa depan bakal menyusahkan rencana mereka menguasai
dunia.
Pemilihan Redford sebagai tokoh jahat di film ini juga dimaknai
filmnya mengacu pada kondisi masyarakat AS di tahun 1970-an silam. Kala
itu, institusi kepresidenan digoncang oleh skandal Watergate. Presiden
AS waktu itu, Richard Nixon dipaksa mundur karena mendalangi skandal
tersebut. Redford menjadi bagian dari dekade itu saat ia memerankan
wartawan Washington Post yang mengungkap skandal Watergate, Bob Woodward
di film All the President's Men (1976).
Kondisi masyarakat Amerika kontemporer yang dekaden ini kontras
dengan sosok Captain America yang berasal dari tahun 1940-an. Di masa
itu, penjahaat dan orang baik dibatasi oleh garis pemisah yang jelas:
tentara Amerika di pihak baik, Nazi dengan Hydra-nya di pihak jahat. Namun kini, di dunia "pasca New York" Captain America harus
berhadapan dengan prajurit seperti dirinya yang djuluki Winter Soldier
(Sebastian Stan). Captain America yang hidupnya lurus-lurus saja tak
pernah mengira di balik sosok Winter Soldier ternyata adalah bekas kawan
lamanya, Bucky Barnes. Bagi generasi 1940-an, yang sering disebut The Greatest Generation
karena memenangkan Depresi Ekonomi dan Perang Dunia II, dunia yang
mereka tinggali tidak sekompleks sekarang. Dulu, dalam alur pengisahan
hikayat Captain America, misalnya, keadaannya begitu sederhana:
pemerintah AS di pihak yang baik, melakukan percobaan melahirkan tentara
super, lalu lahir Captain America yang diterjunkan ke medan Perang
Dunia II melawan sempalan Nazi, Hydra.
sumber: http://style.tribunnews.com/2018/08/10/sinopsis-captain-america-winter-soldier-sang-kapten-melawan-hydra-yang-bahaya-saksikan-malam-ini
sumber: http://style.tribunnews.com/2018/08/10/sinopsis-captain-america-winter-soldier-sang-kapten-melawan-hydra-yang-bahaya-saksikan-malam-ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar